Pada 24 November 2025, seluruh siswa-siswi SMP Negeri 3 Kalipuro menulis surat untuk guru-guru mereka. Setiap pena yang bergerak di atas kertas seolah membawa perasaan tulus yang selama ini tersimpan—rasa terima kasih, kenangan manis, bahkan sedikit penyesalan karena tak selalu bisa menunjukkan penghargaan secara langsung.
Beberapa surat dibubuhi coretan tangan yang gemetar, beberapa lagi dengan kata-kata yang dipilih perlahan, seolah setiap kalimat harus benar-benar mewakili hati mereka. Ada yang menulis tentang guru yang selalu sabar mendengarkan, ada yang mengingat momen ketika mereka gagal tapi guru tetap memberi semangat.
Suasana haru terasa di setiap sudut kelas. Meski sederhana, momen ini mengikat hati siswa dan guru dengan cara yang tak mudah dilupakan. Surat-surat itu bukan sekadar kata-kata; mereka menjadi saksi kesungguhan, kehangatan, dan ikatan emosional yang tak tergantikan di sekolah.
0 Komentar