Banyuwangi, 20 Oktober 2025 . Suasana haru menyelimuti halaman Gennesa (Gendhog Nemu Sariro), lembaga rehabilitasi sosial anak di Perumahan Kebalenan 2 Blok D4. Hari itu digelar wisuda nyantren kilat, penanda perubahan diri dan spiritual para peserta.
Acara berlangsung penuh makna dan dihadiri oleh Tim Penyuluh KUA Banyuwangi, yang diwakili oleh Ustadzah Siti. Dalam sambutannya, beliau membacakan “secuit surat cinta dari Allah” dengan mengutip Surat Al-Maidah ayat 90–91, yang berisi larangan terhadap khamr dan segala hal yang memabukkan. Dengan suara lembut dan penuh penghayatan, beliau menyampaikan pesan mendalam agar para santri menjadi penerus estafet perjuangan Rasulullah SAW.
“Jauhkan diri dari hal-hal yang menyesatkan, dan jadilah generasi yang membawa cahaya kebaikan,” ujar Ustadzah Siti.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMPN 3 Kalipuro, Ibu Dwi Hindarti Lasmisari, S.Pd., turut memberikan apresiasi hangat kepada Ibu Tutik, selaku Ketua Yayasan Gennesa. Ia menuturkan rasa syukurnya atas kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan Gennesa dalam membimbing anak-anak menuju perubahan positif.
“Perubahannya luar biasa. Dari wajah yang kini ceria, tingkah laku yang sopan, hingga tutur kata yang lembut semua itu buah dari proses belajar dan pembinaan di Gennesa,” tutur Ibu Dwi dengan senyum bangga.
Momen paling menyentuh terjadi saat para santri bersimpuh di hadapan orang tua mereka, menyucikan kaki sang ayah dan ibu dengan air mata haru. Tangis dan doa berpadu, menjadi simbol penyesalan dan tekad untuk berubah lebih baik.
Salah satu santri berbisik pelan, “Ingat namanya, tak ingat rasanya...” kalimat sederhana yang menggambarkan perjalanan mereka meninggalkan masa lalu dan menjemput cahaya baru.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi SMPN 3 Kalipuro dan Gennesa dalam menuntun anak-anak menemukan jati diri, menuju masa depan yang bersih, beriman, dan berakhlak mulia.


0 Komentar